Dukaku, Indonesia banyak mengalami cobaan di akhir tahun
2018. Salah satunya, Benaca tsunami
Selat Sunda yang meluluh lantakan pesisir Banten dan Lampung, Sabtu (22/12)
bulan lalu yang menelan ratusan korban jiwa. Hal ini menggerakkan hati nurani
dan naluri kemanusiaan banyak pihak. Banyak orang yang berbondong – bondong
membantu saudara kita yang tertimpa bencana. Semangat atau spirit of humanity tersebut patut diacungi jempol dan diapresiasi.
METALA misalnya, organisasi yang bergerak dalam ranah pecinta
alam turun langsung membantu saudara kita yang tertimpa bencana di desa
Banyuasih.METALA yang berkolaborasi dengan ONSIGHT FOUNDATION, selain
mengevakuasi, kami juga membagikan logistik dan memperbaiki sanitasi SMPN 3
Cigeulis.
Pada hari Rabo (26/12) METALA mengirimkan 2 delegasi relawan
untuk terjun ke Banten atas nama Setyawan Gilang dan Daud Alfaruq. Kami para
relawan yang tergabung dengan ONSIGHT FOUNDATION tiba di Banten pada Jum’at 28
Desember 2018 dan mendirikan basecamp yang
bertempat di SMPN 3 Cigeulis, Ds Banyuasih, Kec Cigeulis, Kab Pandeglang,
Banten. Kami berada di sana selama seminggu.
Relawan METALA mendapatkan jobdesk logistik dan team
assessment lapangan. Selain itu,
kami juga membantu dalam pendistribusian makanan cepat saji sebanyak 250
bungkus yang dibagikan di Desa Sumberjaya yang bertempat di sekitar Pasar
Sumur.
Jumat, 4 Januari 2019 kami undur diri meninggalkan Banten
dan kembali ke Solo. Kala itu keadaan Banten sudah mulai membaik walaupun ada
beberapa warga yang masih trauma dengan hal ini. Semoga dengan kegiatan ini,
kami para relawan berdoa untuk kebangkitan Banten setelah ditimpa bencana
tsunami.